Sistem pernapasan pada 
manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan 
karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan 
zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di 
lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang
 mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon 
dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh 
energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem 
pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan 
mekanisme pernapasan.
    
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract)
 adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan 
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran 
ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Alat Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain
 sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi
 sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk 
menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan 
sebagai indera penciuman.
1.2. Tekak (Faring)
Faring
 merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran 
pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada 
bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal 
tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup 
pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi 
laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya 
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam
 laring kemudian menuju tenggorokan.
1.3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
 berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru 
trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas
 tiga lapisan berikut.
-      
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat. 
 
-      
Lapisan
 tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
 atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang 
cincin tulang rawan ini tidak tersambung          
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. 
 
-      
Lapisan
 terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan 
banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme 
yang masuk saat menghirup udara. 
 
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya,
 debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. 
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama
 udara pernapasan.
1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus
 merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu 
menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang
 ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah 
kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah 
terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. 
Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. 
Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang 
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua 
bronkiolus.
1.5. Bronkiolus
Bronkiolus
 merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi 
saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. 
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. 
Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus
 bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola 
mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang 
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah 
mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
1.7. Paru-paru
Paru-paru
 terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh 
siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru 
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir 
(lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. 
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas 
dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru 
(pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter. 
Udara
 yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa 
disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada 
orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi 
biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat 
masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, 
volumenya lebih kurang 1500 ml.     
Setelah kita melakukan ekspirasi
 biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang 
dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, 
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun
 kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata 
dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara 
residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara 
komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses
 pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada 
waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares)
 kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring 
oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada
 waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan 
diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada 
menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan 
kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi 
sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat
 mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi 
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya 
melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, 
sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis
 atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari 
sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya
 udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui 
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot 
diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya 
otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk 
turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada 
mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan
 dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati 
saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
-      
Udara masuk melalui lubang hidung
 
-      
melewati nasofaring
 
-      
melewati oral farink
 
-      
melewati glotis
 
-      
masuk ke trakea
 
-      
masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
 
-      
masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
 
-      
udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
 
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
-      
Hidung 
 
-      
Rongga hidung 
 
-      
Concha 
 
-      
Langit-langit lunak 
 
-      
Pharink 
 
-      
Larink 
 
-      
Trakea 
 
-      
Rongga pleura 
 
-      
Paru-paru kanan 
 
-      
Paru-paru kiri 
 
-      
Tulang rusuk 
 
-      
Otot intercosta 
 
-      
Diafragma 
 
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
4.1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
-      
Fase
 inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk 
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada 
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang 
kaya oksigen masuk. 
 
-      
Fase
 ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang 
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di 
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga 
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
 
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot
 antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi 
--> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang
 --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan 
tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot
 antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> 
paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar 
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari 
paru-paru.
4.2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
-      
Fase
 inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga 
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih 
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen 
masuk. 
 
-      
Fase
 ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk 
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam 
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara 
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
 
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat
 rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung 
menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam 
paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot
 diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung 
--> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas
 dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem
 pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami 
gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,  penyakit, atau karena 
ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang 
menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses 
pernapasan.
5.1. Asma
Asma
 adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran 
pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal 
yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya  seperti serbuk 
sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan
 yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga  
dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. 
Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat 
sebelum melakukan olah raga.
5.2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit
 ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, 
tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit 
jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa 
bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok 
dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi
 berulang bisa juga merupakan akibat dari:
5.3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
 influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si
 penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan 
binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu. 
Pada
 manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, 
sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu 
serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa 
juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan 
kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa
 penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari
 sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
5.4. Flu burung
Flu
 burung atau  avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan 
oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu 
burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus 
ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi,
 kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus
 ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, 
minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu 
yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak 
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga 
pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan 
pakaian juga perlu dijaga.
Virus
 dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan 
atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan 
setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas
 sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. 
Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko 
penularan.
Gejala
 umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan 
(mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat 
sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5.5. Flu babi (Swine influenza)
Flu
 babi  adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus 
Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang  babi. Flu babi menginfeksi 
manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang 
bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan 
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, 
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang 
berakhir pada kematian
 Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, 
gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, 
batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, 
dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan 
muntah-muntah.
5.6. Asbestosis
 Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat
 menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan 
parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan 
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di 
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat 
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup
 serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di 
dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat 
mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit 
tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala
 asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah 
terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan
 elastisitasnya.
5.7. Faringitis
Faringitis
 adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau 
faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa 
disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh  lemah. 
Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena 
kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang 
banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
5.8. TBC
Penyakit
 TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, 
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah
 dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian 
terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah 
negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit
 TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri 
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat 
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri
 ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
 sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil 
Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch 
Pulmonum (KP).
Penyakit
 TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri 
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk,
 dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC 
dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru 
akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya 
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
 kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi 
hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran 
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun 
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
5.9. Emfisema
 Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus 
adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
 emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang 
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru 
terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
-      
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
 
-      
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
 
Pencegahan
 dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk 
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5.10. Kanker Paru-Paru
 Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya.
 Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. 
Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun 
dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan 
tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan 
terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan 
kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala:
 Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan 
berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala 
umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah 
menyebar.
Pencegahan
 dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi 
makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah 
timbulnya sel kanker.
5.11. Pneumonia
 Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru 
(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya 
disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri 
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan
 dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh 
tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan 
kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi 
atau berolahraga secara teratur.