Sabtu, 17 Januari 2015

MUSIK DAERAH

20.50



Musik daerah

A. Pengertian Musik Daerah
     Musik daerah adalah suatu bentuk karya seni yang menggunakan medium suara atau bunyi-bunyian, yang hidup dan berkembang ditengah masyarakat yang sesuai dengan aturan-aturan daerah setempat yang di lakukan secara turun menurun dan pembelajarannya dilakukan secara oral. Musik daerah kebanyakan merupakan warisan leluhur sehingga tidak diketahui siapa pencentusnya dan tidak menonjolkan sikap perorangan karena musik daerah adalah milik suatu golongan suku bangsa.


B. Ciri – Ciri Musik Daerah
· Turun – temurun
· Memiliki bentuk dan teknik sederhana
· Tidak dikenal penciptanya
·  Menngunakan notasi/dan tangga nada daerah setempat
· Teknik permainan yang kedaerahan
· Mengandung suatu makna
· Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah
· Menggambarkan suasana suatu daerah
· Irama dan melodinya bersifat sederhana


C. Fungsi musik daerah
     Didalam masyarakat fungsi musik daerah dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.  fungsi secara intern/khusus, adalah fungsi musik bagi siswa dalam lingkup sekolah.
      Fungsi ini diantaranya yaitu :
  1. Sebagai sarana edukasai, artinya yaitu untuk mengembangkan bakat dan minat serta diharapkan agar anak mampu berpikir kreatif.
  2. Sebagai sarana apresiasi, artinya yaitu untuk memberikan pengalaman kepada siswa melalui pengalaman terhadap musik daerah dan memainkan musik daerah, sehingga diharapkan siswa mampu menilai dan mencintai musik daerah


2.  fungsi secara ekstern/umum, adalah fungsi musik bagi masyarakat baik secara individu maupun social budayanya. Diantaranya yaitu :

1. Sarana upacara adat
Musik daerah bukan objek yang otonom/berdiri sendiri. Musik daerah biasanya merupakan bagian dari kegiatan lain. Di berbagai daerah di Indonesia bunyi – bunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Inilah sebabnya musik terlibat dalam berbagai upacara adat. Upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi – bunyian untuk memanggil dan mengiringi kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur). Begitu pula daerah Sunda menggunakan musik angklung pada waktu upacara Seren taun (panen padi)

2. Pengiring tari
Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan – gerakan indah dalam tari. Berbagai macam tari daerah yang kalian kenal, pada dasarnya hanya dapat diiringi dengan musik daerah tersebut. Contohnya tari kecak (Bali), teri pakarena (Sulawesi), tari mendalika (Nusa Tenggara Barat), tari nagaseuk (Jawa Timur), tari mengaup (Jambi), teri mensorandat (Papua) dan lain – lain. Cobalah kalian dengarkan musik pengiringnya!

3. Media komunikasi
Bunyi – bunyian telah lama menjadi media komunikasi bagi bangsa Indonesia. Berbagai irama yang berasal dari ketongan menjadi tanda atau memberi tahu penduduk akan adanya kebakaran, banjir, gempa bumi, pencurian, perampokan, atau pertemuan desa. Tiap pesan memiliki pola ritme khusus yang berbeda dari pesan lain. Beberapa daerah juga ada yang membunyikan alat musik sederhana tanda waktu sahur pada bulan puasa. Demikian juga halnya dengan pukulan bedug di masjid dan bunyi lonceng gereja, masing – masing punya pola ritme yang menarik.

4. Media bermain
Lagu – lagu rakyat (folksongs) yang tumbuh subur di daerah pedesaan banyak digunakan sebagai media bermain anak – anak. Contohnya lagu cubkak – cublak suweng dari Jawa Tengah,  ampar – ampar pisang dari Kalimantan, Ambil – ambilan dari Jawa Barat, tanduk majeng dari Madura, serta sang bangau dan pok ame – ame dari Batawi.

5. Media penerangan
Lagu – lagu dalam iklan layanan masnayarakat merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan. Lagu – lagu ini misalnya berisi tentang pemilu. KB dan ibu hamil, AIDS dan lain – lain. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu – lagu yang bernapasakan agama juga menjadi media penerangan. Musik qasidah, terbangan dan zipin dengan syair – syair lagu dari al Qur’an merupakan contohnya.

6. Iringan pertunjukkan
Musik adalah bagian tak terpisahkan dari seni pertunjukkan. Sebuah tarian tak akan lengkap tanpa musik. Pertunjukkan drama daerahpun selalu menggunakan unsur musik. Contohnya gamelan di daerah Jawa dan  Bali digunakan untuk mengiringi pertunjukkan wayang kulit, wayang orang, lenong Batawi, ludruk, letoprak, arja dan sebagainya.

                                                                                                                                              
D. Beragam Instrumen Musik Daerah
1.  Musik daerah jakarta ( Betawi )
a.           Tajidor, yaitu sajian musik dgn rincian : troumbone, saefune, bass, dan symbal. Biasanya musik ini disajikan pada pesta – pesta rakyat tradisional, misalnya ndaren di cirebon, serentahun di sirnaresmi ( banten kidul ). Jsdi selain di jakarta musik ini juga berkembang di cirebon dan banten.
b.       Gambang kromong, yaitu sajian musik gamelan yang dipadukan dgn musik barat. Biasanya digunakan utk mengiringi pertunjukan lenong. Lagu – lagu yang dibawakan bersifat humor/sindiran. Lagu yg terkenal sampai skrng adalah jali – jali. Adapun alat musik yg digunakan : gambang, biola rebab sebagai pembawa melodi.
c.         Keroncong, yaitu musik yang berasal dari negara potugis, namun telah berkembang dan menjadi musik daerah jakarta. Alat musik yang digunakan adalah : ukulele, gitar, bass, celo, cak, biola, flute.
2.  Musik daerah jawa barat 
a.       Angklung, yaitu alat yang terbuat dari pipa – pipa bambu yang dirangkai, dan cara memainkanya dgn digoyang. Pada awalnya musik angklung menggunakan tangga nada pentatonis, namun agar lebih populer maka sekarang diubah dengan tangga nada diatonis. 
b.      Degung, yaitu seperangkat gamelan yg digunakan untuk mengiringi upacara – upacara keagamaan maupun seni pertunjukan                                                        
c.       Calung, yaitu alat musik yang terbuat dari pipa – pipa bambu yang dirangkai dengan dua utas tali seperti tangga yang digantung dari atas ke bawah, dari lebar lalu mengecil. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan panakol.
d.      Arumba,  yaitu penyajian musik angklung yang ditambah dengan gambang bambu .
e.      Tarling, merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur laut jawa barat ( jatibarang, indramayu – cirebon dan sekitarnya ). Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan drama pendek : nama “tarling” diambil dari singkatan dua alat musik dominan : gitar akuistik dan suling. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kemplung, dan gong.
f.        Gamealan sunda, yaitu sama seperti gamelan jawa dengan menggunakan tangga nada pentatonis slendro dan pelog. Namun dalam penyajian gamelan sunda lebih mengutamakan vokal/nayanyian
3.  Musik daerah jawa timur
     Musik daerah jawa timur sebagian besar sama dengan musik daerah jawa tengah, hanya kadang istilahnya aja yang berbeda. Musik daerah ini antara lain:
a.      Reog ponorogo, kesenian ini hampir sama dengan kesenian jathilan dari jawa tengah yaitu mengutamakan musik untuk menggiringi tarian, perbedaanya kalau reog ditambah dengan seorang penari singo barong yang menggunakan topeng harimau dengan dihiasi bulu merak.
b.      Ketrung, kesenian ini menggunakan alat musik membranophone yaitu rebana dan kendang, dalam penampilannya dilengkapi dengan dalang kentrung, dan penembang yang menyanyikan lagu sarat pesan moral. 
4. Musik daerah bali
     Musik daerah bali sama dengan gamelan jawa maupun sunda yang menggunakan laras slendro dan pelog. Ciri khas gamelan bali yaitu bahwa di setiap desa/banjar cara menyetem larasnya berbeda – beda tingginya.
      Perbedaan penyajian gamelan bali, jawa, dan sunda :
  • Gamelan bali lebih mengutamakan instrument
  • Gamelan jawa seimbang antara instrument dan vokal/nyanyian
  • Gamelan sunda lebih mengutamakan vokal/nyanyian 
5. Musik daerah minang ( sumatra barat )
     Musik daerah sumbar yang paling terkenal adalah talempong ( sejenis bonang pada gamelan jawa ) yang penyajian lengkapnya adalah :
a.      Alat musik berat : terompet, gitar, biola.
b.      Alat musik perkusi : gendang besar, ketipung, gendang sedang, rebana, talempong, dan gong.
c.        Alat musik tiup : serunai, puput tanduk, saluang, suliang suling.
6. Musik daerah minahasa
     Musik khas daerah ini adalah kolintang yaitu alat musik yang terdiri dari bilah – bilah kayu, sejenis dengan gambang dan cara memainkannya dipukul.
Dalam penyajiannya kulintang terdiri dari 7 buah alat, diantaranya yaitu : 2 buah melodi, untuk suara 1 dan 2, sopran, alto, tenor, kontra bass, bass
7. Musik daerah NTT
     Musik daerah nusa tenggara timur sama seperti halnya musik timor yaitu alat musik petik yang resonantornya terbuat dari daun lontar. Musik ini disebut sasando yang cara memainkannya dengan cara dipetik
8. Musik daerah sulawesi selatan
     Alat musik daerah ini adalah talindo yaitu alat musik petik yang berdawai 1 direntangkan pada sebatang kayu yang melekat pada tempurung sebagai resonatornya.
9. Musik daerah maluku
    Penyajian musik daerah maluku biasanya menggunakan alat sebagai berikut :
a.      Arababu ( rebab, dengan resonator dari tempurung )
b.      Indiokardo ( tetabugan )
c.           Korno ( alat musik tiup yang terbuat dari siput laut )
d.      Tifa ( gendang panjang yang memainkannya dengan berdiri )

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 kodok lompat.com. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top