Sabtu, 17 Januari 2015

PERBEDAAN AGAMA HINDU, BUDHA, DAN ISLAM

20.57



Perbedaan agama hindu, budha, DAN islam
             
A.  Proses lahir dan perkembangannya
          Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pada tahun 1500 SM, sudah memasuki lembah sungai Indus di India. Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, serta membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus secara bergelombang, bergerak dan menyebar ke arah tenggara dan memasuki daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna.
Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasi dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli. Terjadilah percampuran perkawinan di antara bangsa Arya dan Dravida setelah terjadi percampuran dengan penduduk asli di India, agama atau kepercayaannya bercampur pula. Akhirnya lahirlah agama dan kebudayaan Hindu. Jadi dapat dijelaskan bahwa agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida.
                        Agama Budha tumbuh di India tepatnya bagian Timur Laut. Muncul sekitar 525 SM. Munculnya agama Budha di India, dipelopori oleh Sidharta Gautama. Yang lahir pada tahun 563 SM, beliau putra dari Raja Sudodana dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka berasal dari suku Suku Sakya, termasuk kasta Ksatria. Ibunya bernama Maya. Sidharta diramal oleh seorang Brahmana, bahwa kelak akan menjadi pendeta besar dan termasyhur. Ramalan ini membuat cemas keluarga istana, sebab ayahnya berharap agar Sidharta kelak menjadi raja. Sidharta sejak kecil dididik dalam kemewahan istana, tidak diperbolehkan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan. Pada suatu hari tanpa sepengetahuan keluarga istana, Sidharta berjalan-jalan keluar istana dan melihat kenyataan hidup manusia. Anak-anak sakit, orang tua yang sakit dan meninggal dunia. Hal ini menjadikan kecemasan Sidharta, apakah semua orang mengalami seperti ini? Jadi hidup adalah penderitaan. Sidharta bertekad untuk menjadi pertapa agar menemukan jawaban dari segala sesuatunya. Pergi meninggalkan istana untuk mencari kebahagiaan batinnya, menuju ke tengah hutan di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah pohon dan mendapatkan bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang
sempurna. Pohon itu dikenal sebagai pohon Bodhi. Sejak peristiwa pada tahun 531 SM itu, dalam usianya 35 tahun Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Budha (artinya yang disinari)
                        Agama Islam adalah ajaran yang diturunkan Allah, Tuhan semesta alam, kepada seorang laki-laki yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul bernama Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Berawal pada tanggal 17 ramadhan atau 6 Agustus 610 M saat Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira melalui malaikat jibril yaitu berupa ayat Al-Qur’an yang merupakan firmaan Allah surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Sejak saat itu Muhammad diangkat menjadi Nabi dan mulai menyebarkan risalah Islam kepada umat Manusia. Meskipun banyak sekali rintangan dan gangguan yang begitu berat dalam menyebarkan agama Islam, namun Nabi Muhammad dan para shahabatnya tidak patah semangat. Wahyu dari Allah turun secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, hingga yang terakhir turun pada saat Nabi Muhammad melakukan ibadah haji wada’ di padang Arofah berupa ayat Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 3, sejak itu Agama Islam telah disempurnakan. Nabi Muhammad terus mendakwahkan Agama Islam dan setelah wafatnya Beliau makan perjuangan Beliau dilanjutkan oleh para Khulafa’urRasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib serta selelahnya para Khalifah Islam hingga sekarang Islam telah menjadi Agama Besar dengan banyak pemeluk di seluruh penjuru dunia.
B.Kitab-kitab/ Sumber Ajarannya
          Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan tentang agama. Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan pendeta/Brahmana. Ajaran ritual yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan upacara keagamaan yang ditulis oleh para Brahmana disebut kitab Veda/Weda yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1.      Reg Veda, berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab tertua (1500-900 SM) kira-kira muncul saat bangsa Aria ada di Punjab.
2.      Yajur Veda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama, lahir saat bangsa Aria menguasai daerah Gangga Tengah.
3.      Sama Veda, berisi nyanyian puji-pujian yang wajib dinyanyikan saat diselenggarakan upacara agama.
4.      Atharwa Veda, berisi kumpulan mantera-mantera gaib, doa-doa untuk menyembuhkan penyakit. Doa/mantra muncul saat bangsa Arya menguasai Gangga Hilir.
            Ajaran agama Budha dibukukan dalam kitab Tripitaka (dari bahasa Sansekerta Tri artinya tiga dan pitaka artinya keranjang). Kitab Tripitaka terdiri atas 3 kumpulan tulisan, yaitu :
Sutta (Suttanata) Pitaka berisi kumpulan khotbah, pokok-pokok atau dasar ajaran sang Buddha
Vinaya Pitaka berisi kodefikasi aturan-aturan yang berkenaan dengan kehidupan pendeta atau segala macam peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
Abhrdharma Pitaka berisi filosofi (falsafah agama), psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin.
            Kitab Suci Umat Islam adalah Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan sebagai wahyu kepada Nabi dan Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Kitab Al-Qur’an berisi pedoman-pedoman hidup dan hukum-hukum yang lengkap mulai dari tauhid dan konsep kepercayaan kepada Tuhan Yang Esa , negeri akhirat, tata cara beribadah, pernikahan, keluarga, pemerintahan dan hukum-hukum kemasyarakatan yang lainnya.
Konsep Agamanya
Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu:
1.      Brahma sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
2.      Wisnu sebagai dewa pemelihara alam
3.      Siwa sebagai dewa perusak
Ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan Tri Murti
            Dalam ajaran Budha manusia akan lahir berkali-kali (reinkarnasi), hidup adalah samsara. Samsara disebabkan karena adanya hasrat atau nafsu akan kehidupan. Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menindas nafsu melalui delapan jalan (astavidha) yaitu :
a. Mempunyai pemandangan (ajaran) yang benar.
b. Mempunyai niat atau sikap yang benar.
c. Berbicara yang benar.
d. Berbuat atau bertingkah laku yang benar.
e. Mempunyai penghidupan yang benar.
f. Berusaha yang benar.
g. Memperhatikan hal-hal yang benar dan
h. Bersemedi yang benar.
                        Islam adalah agama yang mengajarkan konsep Tuhan Yang Esa atau Tauhid. Dalam Agama Islam Tuhan yang berhak disembah adalah Allah, Dial ah pencipta segala sesuatu, langit dan bumi beserta apa yang ada didalamnya, Dia yang member rizki kepada makhluk hidup dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di alam ini. Dalam menjalani kehidupan, manusia harus berpedoman pada aturan-aturan yang telah Allah tetapkan baik melalui wahyu Al-Qur’an maupun melalui sabda Nabi Muhammad atau yang dikenal dengan Hadist Nabi. Islam juga mengajarkan tentang perbuatan-perbuatan baik dan buruk, benar dan salah. Perbuatan baik dan benar yang dilakukan manusia akan menjadikannya mendapat pahala dan kelak di kehidupan akhirat setelah kematiannya, dia akan mendapat balasan berupa kenikmatan-kenikmatan surga yang tiada bandingannya dengan apa yang ada di dunia ini. sedangkan manusia yang melakukan perbuatan buruk dan salah akan mendapat dosa dan konsekuensinya adalah akan mendapat siksa dan dimasukkan kedalam neraka kecuali apabila Allah mengampuninya. Islam juga mengajarkan konsep takdir, dimana segala sesuatu yang ada dan terjadi adalah telah ditetapkan oleh Allah dengan segala hikmah yang diketahui-Nya.
B.   Proses Masuk dan Perkembangannya di Indonesia
1.      Hindu-Budha
                 Pengaruh hindu/budha sudah lama masuk ke Indonesia, proses masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia disebut penghinduan atau Hinduisasi. Berkaitan dengan proses penyebaran Hindu-Budha ada beberapa teori, yaitu:
a.       Teori Waisya, bahwa pembawa dan penyebar Hinduisme ke Indonesia adalah para pedagang.
b.      Teori Brahmana, para Brahmana menguasai seluk beluk keagamaan, maka merekalah yang menyebrkan agama Hindu ke Indonesia.
c.       Teori Ksatria, teori ini mengatakan bahwa para ksatria India telah mendirikan koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Para ksatria melakukan penaklukan sambil menyebarkan Hinduisme.
d.      Teori Arus Balik orang Indonesia setelah belajar di India kemudian pulang ke Indonesia dengan menyebarkan agama dan budaya India.
                 Berbagai teori pernah dicoba untuk dikaitkan dengan perkembangan Hindu-Budha di Asia Tenggara khususnya Indoinesia. Berdasarkan fakta sejarah, teori waisya (para pedagang) tentu tidak menguasai upacara secara Hindu. Pada prasasti Kutai jelas disebutkan adanya upacara yang dipimpin para brahmana dengan kurban. Teori Kesatria juga tidak ada bukti sejarah kalau terjadi ekspansi tentara Indie ke Indonsia. Kemungkinan yang terjadi adalah peran kaum brahmana (teori brahmana) dan juga teori arus balik. Karena setelah belajar ke India, orang-orang Indonesia menyebarkan nagama dan kebudayaannya setelah kembali ke Indonesia. Dari teori-teori tersebut nampaknya yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana. Hal ini karena berdasarkan peninggalan sejarah yang dituliskan dalam Yupa Kutai Kalimantan Timur
ternyata penyebaran itu melaui sistem upacara keagamaan yang kemampuan itu dimiliki oleh para Brahmana.
                  Kedatangan Hinduisme ternyata dengan unsur-unsur kebudayannya. Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap budaya Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan “Indonesia” tidak lebur, dan tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Terjadilah akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga lahir budaya Indonesia yang baru.
2.      Islam
                 Islam masuki ke Indonesia diperkirakan sejak bangsa Indonesia berhubungan dengan pedagang Islam dari Asia Barat. Pada abad VII, pedagang-pedagang Islam dari Asia
Barat (Arab dan Persia) telah sampai ke Indonesia. Pada saat itu, kerajaan yang terkenal di Indonesia adalah Sriwijaya, yang menurut pedagang Islam disebut dengan Zabag atau Sribusa. Di samping itu, para pedagang dari Gujarat (India) telah menjalin
hubungan dagang dengan Malaka dan beberapa Kepulauan Indonesia. Berdasarkan kenyataan itu, dapat diperkirakan bahwa pengaruh Islam telah masuk ke Indonesia lebih awal dari pada yang diduga banyak orang. Setidak-tidaknya, orangorang
Gujarat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka membawanya ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Bukti dari teori ini adalah :
a.       Surat raja Sriwijaya kepada Umar bin Khattab yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya umar sebagai pemimpin Islam setelah Abu Bakar
b.      Makam Fathimah binti Maimun di desa Leran, Gresik yang bertuliskan angka 1082 pada batu nisannya.
c.       Makam Sultan Malik Al-Saleh yang berangka 1297
d.      Cerita Marco Polo seorang pengelana dari Venesia (Italy) tentang Islam di Sumatra.
e.       Cerita Ibnu Batutah tahun 1345 tentang kunjungannya ke kerajaan Samudra Pasai.
                 Secara umum dapat dikatakan bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai. Hal itu sangat berbeda dengan proses penyebaran Islam ke Eropa yang berlangsung melalui jalur peperangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai, di antaranya;
a.       Masyarakat Indonesia sangat percaya bahwa ada kekuatan yang mengendalikan alam beserta seluruh isinya, di luar kekuatan yang ada pada diri manusia.
b.      Para pedagang sebagai pembawa ajaran Islam ke Indonesia tidak pernah memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.
c.       Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan kehidupan bermasyarakat yang tenang, tenteram, dan damai. Islam dapat memberikan pedoman dalam membangun
d.      kehidupan bermasyarakat yang penuh keadilan, tanpa membedakan status, suku, keyakinan, dan lain sebagainya.
e.       Di samping itu, masyarakat Indonesia percaya bahwa ada kehidupan yang abadi setelah manusia meninggal dunia.
f.       Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pathernalistik. Artinya, perilaku masyarakat sangat bergantung pada pimpinannya.
C.   Konsep Kerajaannya
1.      Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Hindu –Budha
                  Pada awal berdirinya kerajaan hindu-budha di Indonesia kerajaan hindu-budha tersebut mengangkat seorang raja sebagai seorang pemimpin tertinggi dengan gelar yang dianggap sebagai penjelmaan dewa tertinggi yang memegang peranan sebagai pimpinan pada suatu pemerintahan untuk mencapai kejayaan pada kerajaan tersebut.
Ada beberapa macam bentuk pemerintahan kerajaan hindu-budha antara lain :
a.       Raja yang dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia yang memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Raja juga memiliki kedudukan dalam kelompok yang disebut Battara Sapta Prabu atau semacam Dewan Pertimbangan Agung.
b.      Yuwaraja atau Kumamararaja Jabatan ini biasanya diduduki oleh putra atau putri mahkota.
c.       Rakryan Mahamantri Katrini  Jabatan tersebut telah ada pada zaman Mataram hindu, yakni pada masa Rakai Kayuwangi ,dan tetap ada sampai masa kerajaan Majapahit.
d.      Rakryan Mahamantri ri Pakirankiran.  Jabatan ini berupa kelompok pejabat tinggi yang berfungsi semacam Dewan Mentri atau sebagai Badan Pelaksana Pemerintahan. Biasanya terdiri atas 5 orang(para tanda rakryan)
e.       Dharmmadhyaksa adalah pejabat tinggi yang bertugas dalam yuridiksi keagamaan.
2.       Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Islam
                 Lain dengan pengangkatan seorang raja pada kerajaan bercorak hindu-budha, pada kerajaan bercorak Islam tidak menggunakan sistem garis keturunan melainkan garis kelanjutan dari ”wahyu”. Siapapun orangnya jika ia diberi wahyu oleh tuhan berupa pulung atau kekuatan suci, ia akan memimpin tanah Jawa. Misalnya seorang raja yang memperoleh ”cahata nurbuat”, yang merupakan wahyu ilahi, yang memiliki kekuasaan magis dan mistik akan berhasil menguasai seluruh tanah Jawa. Adapun bentuk dan istilah yang digunakan untuk melambangkan pemerintaha kerajaan Islam antara lain :
 1. Sultan dan Susuhunan
Pada zaman kerajaan bercorak Islam, sistem pemerintahan kerajaan bercorak agama Islam dan dipimpin oleh seorang sultan yang merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seorang raja, adapula sebutan-sebutan untuk seorng raja yakni: Susuhunan, Panembahan, dan Maulana. Diluar daerah jawa adapula panggilan maupun sebutan untuk seorang raja yakni; sombaya (yang di sembah), payunge( yang berpayung), dan masih banyak lagi.
 2. Sunan
Sunan adalah istilah untuk menyebutkan seorang yang dituakan dan berpengalaman luas dalam agama islam. Selain itu pula para sunan adalah sebagian orang yang bertugas untuk mengajarkan dan menerapkan agama islam di masyarakat.

D.   Kerajaan-kerajaannya di Indonesia
          Di Indonesia, pengaruh Hindu-Buddha sangat besar sehingga muncul kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut  ialah:
a.       Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
·         Kerajaan Kutai
·         Kerajaan Sribangun (Buddha)
·         Kerajaan Wijayapura
·         Kerajaan Bakulapura
·         Kerajaan Brunei Buddha
·         Kerajaan Kuripan
·         Kerajaan Negara Dipa
·         Kerajaan Negara Daha
b.      Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
·         Kerajaan Salakanagara (150-362)
·         Kerajaan Tarumanegara (358-669)
·         Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
·         Kerajaan Kalingga
·         Kerajaan Kanjuruhan
·         Kerajaan Mataram Hindu
·         Kerajaan Kahuripan
·         Kerajaan Janggala
·         Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)
·         Kerajaan Singasari (1222-1292)
·         Kerajaan Majapahit (1292-1527)
c.       Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
·         Kerajaan Malayu Dharmasraya 1183–1347
·         Kerajaan Sriwijaya 600–1300
            Sedangkan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia muncul beriringan dengan runtuhnya kerajaan Hindu yang terakhir yaitu Majapahit. Adapun kerajaan-kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia antara lain adalah:
a.       Kerajaan Islam di Sumatra
·         Kerajaan samudra Pasai
·         Kerajaan Aceh
b.      Kerajaan Islam di Jawa
·         Kesultanan Cirebon (1445 - 1677)
·         Kesultanan Demak (1500 - 1550)
·         Kesultanan Banten (1524 - 1813)
·         Kesultanan Pajang (1568 - 1618)
·         Kesultanan Mataram (1586 - 1755)
c.       Kerajaan Islam di Maluku
·         Kesultanan Ternate (1257 - ..... )
·         Kesultanan Tidore (1110 - 1947?)
·         Kesultanan Jailolo
·         Kesultanan Bacan
·         Kerajaan Loloda
·         Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682)
·         Kerajaan Iha
·         Kerajaan Honimoa/ Siri Sori
·         Kerajaan Huamual
d.      Kerajaan Islam di Sulawesi
·         Kesultanan Gowa (awal abad ke-16 - 1667?)
·         Kesultanan Buton (1332 - 1911)
·         Kesultanan Bone (abad 17)
e.       Kerajaan Islam di Kalimantan
·         Kesultanan Pasir (1516)
·         Kesultanan Banjar (1526-1905)
·         Kesultanan Kotawaringin
·         Kerajaan Pagatan (1750)
·         Kesultanan Sambas (1671)
·         Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
·         Kesultanan Berau (1400)
·         Kesultanan Sambaliung (1810)
·         Kesultanan Gunung Tabur (1820)
·         Kesultanan Pontianak (1771)
·         Kerajaan Tidung
·         Kesultanan Bulungan
f.       Kerajaan Islam di Papua
·         Kerajaan Waigeo
·         Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe)
·         Kerajaan Salawati (marga Arfan)
·         Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)
·         Kerajaan Fatagar (marga Uswanas)
·         Kerajaan Rumbati (marga Bauw)
·         Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai)
·         Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)
·         Kerajaan Patipi
·         Kerajaan Arguni
·         Kerajaan Wertuar (marga Heremba)
·         Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota
·         Kerajaan Aiduma
·         Kerajaan Kaimana
E.    Peninggalan Sejarahnya
            Pada masa kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, banyak meninggalkan sumber sejarah, baik berupa bangunan kuno (seni bangun), prasasti, hasil kesusastraan. Berikut beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Hindu- Budha.
a.       Seni bangun, berupa candi, arca, Yupa, prasasti, makam,dll.
b.      Seni rupa dan ukir atau pahat yang biasanya ada di candi-candi dalam bentuk relief.
c.       Seni sastra dan aksara, berupa kitab-kitab seperti kitab Sutasoma, Baratayuda, dll. Juga peninggalan berupa aksara atau huruf Pallawa dan sansekerta.
d.      Sistem kemasyarakatan, berupa system kasta atau penggolongan masyarakat berdasar derajatnya menjadi empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
e.       Filsafat dan kepercayaan, masuknya agama hindu-budha menjadi sebab luruhnya kepercayaan animism (pemujaan terhadap roh nenek moyang) di Indonesia.
f.       System pemerintahan berupa munculnya kerajaan-kerajaan dengan pemimpin seorang raja yang dinobatkan dengan upacara Abhiseka.
g.      Sistem Kalender. Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya : Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Dan Ditemukan Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/ kalender saka
     Adapun peninggalan agama Islam yang ada di Indonesia yang juga masih dapat kita jumpai hingga sekarang antara lain:
a.       Seni bangunan, pahat dan ukir seperti masjid, makan, kraton dan kaligrafi
b.      Seni sastra berupa hikayat, syair, babad dan suluk.
c.       Tradisi dan upacara tradisional yang merupakan akulturasi budaya Islam dengan Hindu/budha maupun kepercayaan lokan seperti acara sekaten, grebeg Maulid, dan sebagainya.


Sumber Artikel :



Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

3 komentar:

 

© 2013 kodok lompat.com. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top