Perbedaan
agama hindu, budha, DAN islam
A.
Proses
lahir dan perkembangannya
Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pada tahun 1500 SM, sudah
memasuki lembah sungai Indus di India. Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa
Dravida, serta membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan
masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus secara bergelombang,
bergerak dan menyebar ke arah tenggara dan memasuki daerah lembah sungai Gangga
dan Yamuna.
Di Punjab,
(daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat mempertahankan kemurnian
keturunannya. Sedangkan yang berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasi
dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli. Terjadilah percampuran
perkawinan di antara bangsa Arya dan Dravida setelah terjadi percampuran dengan
penduduk asli di India, agama atau kepercayaannya bercampur pula. Akhirnya lahirlah
agama dan kebudayaan Hindu. Jadi dapat dijelaskan bahwa agama Hindu merupakan
sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan
bangsa Dravida.
Agama
Budha tumbuh di India tepatnya bagian Timur Laut. Muncul sekitar 525 SM. Munculnya
agama Budha di India, dipelopori oleh Sidharta Gautama. Yang lahir pada tahun
563 SM, beliau putra dari Raja Sudodana dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka
berasal dari suku Suku Sakya, termasuk kasta Ksatria. Ibunya bernama Maya.
Sidharta diramal oleh seorang Brahmana, bahwa kelak akan menjadi pendeta besar
dan termasyhur. Ramalan ini membuat cemas keluarga istana, sebab ayahnya
berharap agar Sidharta kelak menjadi raja. Sidharta sejak kecil dididik dalam
kemewahan istana, tidak diperbolehkan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan.
Pada suatu hari tanpa sepengetahuan keluarga istana, Sidharta berjalan-jalan
keluar istana dan melihat kenyataan hidup manusia. Anak-anak sakit, orang tua
yang sakit dan meninggal dunia. Hal ini menjadikan kecemasan Sidharta, apakah
semua orang mengalami seperti ini? Jadi hidup adalah penderitaan. Sidharta
bertekad untuk menjadi pertapa agar menemukan jawaban dari segala sesuatunya.
Pergi meninggalkan istana untuk mencari kebahagiaan batinnya, menuju ke tengah
hutan di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah pohon dan mendapatkan bodhi, yaitu
semacam penerangan atau kesadaran yang
sempurna. Pohon itu dikenal sebagai pohon Bodhi. Sejak peristiwa
pada tahun 531 SM itu, dalam usianya 35 tahun Sidharta Gautama dikenal sebagai
Sang Budha (artinya yang disinari)
Agama
Islam adalah ajaran yang diturunkan Allah, Tuhan semesta alam, kepada seorang
laki-laki yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul bernama Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wassalam. Berawal pada tanggal 17 ramadhan atau 6 Agustus 610 M saat
Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira melalui malaikat jibril yaitu
berupa ayat Al-Qur’an yang merupakan firmaan Allah surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Sejak
saat itu Muhammad diangkat menjadi Nabi dan mulai menyebarkan risalah Islam
kepada umat Manusia. Meskipun banyak sekali rintangan dan gangguan yang begitu
berat dalam menyebarkan agama Islam, namun Nabi Muhammad dan para shahabatnya
tidak patah semangat. Wahyu dari Allah turun secara berangsur-angsur kepada
Nabi Muhammad selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, hingga yang terakhir turun pada
saat Nabi Muhammad melakukan ibadah haji wada’ di padang Arofah berupa ayat
Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 3, sejak itu Agama Islam telah disempurnakan.
Nabi Muhammad terus mendakwahkan Agama Islam dan setelah wafatnya Beliau makan
perjuangan Beliau dilanjutkan oleh para Khulafa’urRasyidin yaitu Abu Bakar,
Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib serta selelahnya para
Khalifah Islam hingga sekarang Islam telah menjadi Agama Besar dengan banyak
pemeluk di seluruh penjuru dunia.
B.Kitab-kitab/
Sumber Ajarannya
Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan
tentang agama. Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan
pendeta/Brahmana. Ajaran ritual yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan
upacara keagamaan yang ditulis oleh para Brahmana disebut kitab Veda/Weda yang
terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1.
Reg
Veda, berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab tertua (1500-900 SM)
kira-kira muncul saat bangsa Aria ada di Punjab.
2.
Yajur
Veda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama, lahir
saat bangsa Aria menguasai daerah Gangga Tengah.
3.
Sama
Veda, berisi nyanyian puji-pujian yang wajib dinyanyikan saat diselenggarakan
upacara agama.
4.
Atharwa
Veda, berisi kumpulan mantera-mantera gaib, doa-doa untuk menyembuhkan
penyakit. Doa/mantra muncul saat bangsa Arya menguasai Gangga Hilir.
Ajaran agama Budha
dibukukan dalam kitab Tripitaka (dari bahasa Sansekerta Tri artinya tiga dan
pitaka artinya keranjang). Kitab Tripitaka terdiri atas 3 kumpulan tulisan,
yaitu :
Sutta (Suttanata) Pitaka berisi kumpulan khotbah, pokok-pokok atau
dasar ajaran sang Buddha
Vinaya Pitaka berisi kodefikasi aturan-aturan yang berkenaan dengan
kehidupan pendeta atau segala macam peraturan dan hukum yang menentukan cara
hidup para pemeluknya.
Abhrdharma Pitaka berisi filosofi (falsafah agama), psikologi,
klasifikasi, dan sistematisasi doktrin.
Kitab Suci Umat
Islam adalah Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan sebagai
wahyu kepada Nabi dan Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam melalui
malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Kitab Al-Qur’an berisi pedoman-pedoman hidup dan hukum-hukum yang
lengkap mulai dari tauhid dan konsep kepercayaan kepada Tuhan Yang Esa , negeri
akhirat, tata cara beribadah, pernikahan, keluarga, pemerintahan dan
hukum-hukum kemasyarakatan yang lainnya.
Konsep Agamanya
Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu:
1.
Brahma
sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
2.
Wisnu
sebagai dewa pemelihara alam
3.
Siwa
sebagai dewa perusak
Ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan Tri Murti
Dalam ajaran Budha
manusia akan lahir berkali-kali (reinkarnasi), hidup adalah samsara. Samsara
disebabkan karena adanya hasrat atau nafsu akan kehidupan. Penderitaan dapat
dihentikan dengan cara menindas nafsu melalui delapan jalan (astavidha) yaitu :
a. Mempunyai pemandangan (ajaran) yang benar.
b. Mempunyai niat atau sikap yang benar.
c. Berbicara yang benar.
d. Berbuat atau bertingkah laku yang benar.
e. Mempunyai penghidupan yang benar.
f. Berusaha yang benar.
g. Memperhatikan hal-hal yang benar dan
h. Bersemedi yang benar.
Islam adalah agama yang
mengajarkan konsep Tuhan Yang Esa atau Tauhid. Dalam Agama Islam Tuhan yang
berhak disembah adalah Allah, Dial ah pencipta segala sesuatu, langit dan bumi
beserta apa yang ada didalamnya, Dia yang member rizki kepada makhluk hidup dan
mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di alam ini. Dalam menjalani
kehidupan, manusia harus berpedoman pada aturan-aturan yang telah Allah
tetapkan baik melalui wahyu Al-Qur’an maupun melalui sabda Nabi Muhammad atau
yang dikenal dengan Hadist Nabi. Islam juga mengajarkan tentang
perbuatan-perbuatan baik dan buruk, benar dan salah. Perbuatan baik dan benar
yang dilakukan manusia akan menjadikannya mendapat pahala dan kelak di
kehidupan akhirat setelah kematiannya, dia akan mendapat balasan berupa kenikmatan-kenikmatan
surga yang tiada bandingannya dengan apa yang ada di dunia ini. sedangkan
manusia yang melakukan perbuatan buruk dan salah akan mendapat dosa dan
konsekuensinya adalah akan mendapat siksa dan dimasukkan kedalam neraka kecuali
apabila Allah mengampuninya. Islam juga mengajarkan konsep takdir, dimana
segala sesuatu yang ada dan terjadi adalah telah ditetapkan oleh Allah dengan
segala hikmah yang diketahui-Nya.
B.
Proses Masuk dan Perkembangannya di Indonesia
1.
Hindu-Budha
Pengaruh hindu/budha sudah lama
masuk ke Indonesia, proses masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia
disebut penghinduan atau Hinduisasi. Berkaitan dengan proses penyebaran
Hindu-Budha ada beberapa teori, yaitu:
a.
Teori
Waisya, bahwa pembawa dan penyebar Hinduisme ke Indonesia adalah para pedagang.
b.
Teori
Brahmana, para Brahmana menguasai seluk beluk keagamaan, maka merekalah yang
menyebrkan agama Hindu ke Indonesia.
c.
Teori
Ksatria, teori ini mengatakan bahwa para ksatria India telah mendirikan koloni
di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Para ksatria melakukan penaklukan sambil
menyebarkan Hinduisme.
d.
Teori
Arus Balik orang Indonesia setelah belajar di India kemudian pulang ke
Indonesia dengan menyebarkan agama dan budaya India.
Berbagai
teori pernah dicoba untuk dikaitkan dengan perkembangan Hindu-Budha di Asia
Tenggara khususnya Indoinesia. Berdasarkan fakta sejarah, teori waisya (para
pedagang) tentu tidak menguasai upacara secara Hindu. Pada prasasti Kutai jelas
disebutkan adanya upacara yang dipimpin para brahmana dengan kurban. Teori
Kesatria juga tidak ada bukti sejarah kalau terjadi ekspansi tentara Indie ke
Indonsia. Kemungkinan yang terjadi adalah peran kaum brahmana (teori brahmana)
dan juga teori arus balik. Karena setelah belajar ke India, orang-orang Indonesia
menyebarkan nagama dan kebudayaannya setelah kembali ke Indonesia. Dari
teori-teori tersebut nampaknya yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana.
Hal ini karena berdasarkan peninggalan sejarah yang dituliskan dalam Yupa Kutai
Kalimantan Timur
ternyata penyebaran itu melaui sistem upacara keagamaan yang kemampuan
itu dimiliki oleh para Brahmana.
Kedatangan Hinduisme ternyata dengan
unsur-unsur kebudayannya. Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap
budaya Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan “Indonesia” tidak lebur,
dan tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Terjadilah akulturasi antara
kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga lahir budaya
Indonesia yang baru.
2.
Islam
Islam masuki
ke Indonesia diperkirakan sejak bangsa Indonesia berhubungan dengan pedagang
Islam dari Asia Barat. Pada abad VII, pedagang-pedagang Islam dari Asia
Barat (Arab dan Persia) telah sampai ke Indonesia. Pada saat itu,
kerajaan yang terkenal di Indonesia adalah Sriwijaya, yang menurut pedagang
Islam disebut dengan Zabag atau Sribusa. Di samping itu, para pedagang dari
Gujarat (India) telah menjalin
hubungan dagang dengan Malaka dan beberapa Kepulauan Indonesia.
Berdasarkan kenyataan itu, dapat diperkirakan bahwa pengaruh Islam telah masuk
ke Indonesia lebih awal dari pada yang diduga banyak orang. Setidak-tidaknya,
orangorang
Gujarat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka membawanya ke
Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Bukti dari teori ini adalah :
a.
Surat
raja Sriwijaya kepada Umar bin Khattab yang berisi ucapan selamat atas
terpilihnya umar sebagai pemimpin Islam setelah Abu Bakar
b.
Makam
Fathimah binti Maimun di desa Leran, Gresik yang bertuliskan angka 1082 pada
batu nisannya.
c.
Makam
Sultan Malik Al-Saleh yang berangka 1297
d.
Cerita
Marco Polo seorang pengelana dari Venesia (Italy) tentang Islam di Sumatra.
e.
Cerita
Ibnu Batutah tahun 1345 tentang kunjungannya ke kerajaan Samudra Pasai.
Secara umum
dapat dikatakan bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai.
Hal itu sangat berbeda dengan proses penyebaran Islam ke Eropa yang berlangsung
melalui jalur peperangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran
Islam di Indonesia berlangsung secara damai, di antaranya;
a.
Masyarakat Indonesia sangat percaya bahwa ada kekuatan yang
mengendalikan alam beserta seluruh isinya, di luar kekuatan yang ada pada diri
manusia.
b.
Para pedagang sebagai pembawa ajaran Islam ke Indonesia tidak
pernah memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.
c.
Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan kehidupan bermasyarakat
yang tenang, tenteram, dan damai. Islam dapat memberikan pedoman dalam
membangun
d.
kehidupan bermasyarakat yang penuh keadilan, tanpa membedakan
status, suku, keyakinan, dan lain sebagainya.
e.
Di samping itu, masyarakat Indonesia percaya bahwa ada kehidupan
yang abadi setelah manusia meninggal dunia.
f.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pathernalistik.
Artinya, perilaku masyarakat sangat bergantung pada pimpinannya.
C.
Konsep Kerajaannya
1.
Konsep
kekuasaan kerajaan bercorak Hindu –Budha
Pada awal berdirinya kerajaan hindu-budha di
Indonesia kerajaan hindu-budha tersebut mengangkat seorang raja sebagai seorang
pemimpin tertinggi dengan gelar yang dianggap sebagai penjelmaan dewa tertinggi
yang memegang peranan sebagai pimpinan pada suatu pemerintahan untuk mencapai
kejayaan pada kerajaan tersebut.
Ada
beberapa macam bentuk pemerintahan kerajaan hindu-budha antara lain :
a.
Raja
yang dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia yang memegang otoritas politik
tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Raja juga memiliki kedudukan
dalam kelompok yang disebut Battara Sapta Prabu atau semacam Dewan Pertimbangan
Agung.
b.
Yuwaraja
atau Kumamararaja Jabatan ini biasanya diduduki oleh putra atau putri mahkota.
c.
Rakryan
Mahamantri Katrini Jabatan tersebut
telah ada pada zaman Mataram hindu, yakni pada masa Rakai Kayuwangi ,dan tetap
ada sampai masa kerajaan Majapahit.
d.
Rakryan
Mahamantri ri Pakirankiran. Jabatan ini
berupa kelompok pejabat tinggi yang berfungsi semacam Dewan Mentri atau sebagai
Badan Pelaksana Pemerintahan. Biasanya terdiri atas 5 orang(para tanda rakryan)
e.
Dharmmadhyaksa
adalah pejabat tinggi yang bertugas dalam yuridiksi keagamaan.
2.
Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Islam
Lain
dengan pengangkatan seorang raja pada kerajaan bercorak hindu-budha, pada
kerajaan bercorak Islam tidak menggunakan sistem garis keturunan melainkan
garis kelanjutan dari ”wahyu”. Siapapun orangnya jika ia diberi wahyu oleh
tuhan berupa pulung atau kekuatan suci, ia akan memimpin tanah Jawa. Misalnya
seorang raja yang memperoleh ”cahata nurbuat”, yang merupakan wahyu ilahi, yang
memiliki kekuasaan magis dan mistik akan berhasil menguasai seluruh tanah Jawa.
Adapun bentuk dan istilah yang digunakan untuk melambangkan pemerintaha
kerajaan Islam antara lain :
1. Sultan dan Susuhunan
Pada
zaman kerajaan bercorak Islam, sistem pemerintahan kerajaan bercorak agama
Islam dan dipimpin oleh seorang sultan yang merupakan sebuah istilah yang
digunakan untuk menyebut seorang raja, adapula sebutan-sebutan untuk seorng
raja yakni: Susuhunan, Panembahan, dan Maulana. Diluar daerah jawa adapula
panggilan maupun sebutan untuk seorang raja yakni; sombaya (yang di sembah),
payunge( yang berpayung), dan masih banyak lagi.
2. Sunan
Sunan
adalah istilah untuk menyebutkan seorang yang dituakan dan berpengalaman luas
dalam agama islam. Selain itu pula para sunan adalah sebagian orang yang
bertugas untuk mengajarkan dan menerapkan agama islam di masyarakat.
D.
Kerajaan-kerajaannya di Indonesia
Di Indonesia, pengaruh Hindu-Buddha sangat besar sehingga muncul
kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha
di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut
ialah:
a.
Kerajaan
Hindu/Buddha di Kalimantan
·
Kerajaan
Kutai
·
Kerajaan
Sribangun (Buddha)
·
Kerajaan
Wijayapura
·
Kerajaan
Bakulapura
·
Kerajaan
Brunei Buddha
·
Kerajaan
Kuripan
·
Kerajaan
Negara Dipa
·
Kerajaan
Negara Daha
b.
Kerajaan
Hindu/Buddha di Jawa
·
Kerajaan
Salakanagara (150-362)
·
Kerajaan
Tarumanegara (358-669)
·
Kerajaan
Sunda Galuh (669-1482)
·
Kerajaan
Kalingga
·
Kerajaan
Kanjuruhan
·
Kerajaan
Mataram Hindu
·
Kerajaan
Kahuripan
·
Kerajaan
Janggala
·
Kerajaan
Kadiri (1042 - 1222)
·
Kerajaan
Singasari (1222-1292)
·
Kerajaan
Majapahit (1292-1527)
c.
Kerajaan
Hindu/Buddha di Sumatra
·
Kerajaan
Malayu Dharmasraya 1183–1347
·
Kerajaan
Sriwijaya 600–1300
Sedangkan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia muncul beriringan dengan runtuhnya
kerajaan Hindu yang terakhir yaitu Majapahit. Adapun kerajaan-kerajaan Islam
yang berkembang di Indonesia antara lain adalah:
a.
Kerajaan
Islam di Sumatra
·
Kerajaan
samudra Pasai
·
Kerajaan
Aceh
b.
Kerajaan
Islam di Jawa
·
Kesultanan
Cirebon (1445 - 1677)
·
Kesultanan
Demak (1500 - 1550)
·
Kesultanan
Banten (1524 - 1813)
·
Kesultanan
Pajang (1568 - 1618)
·
Kesultanan
Mataram (1586 - 1755)
c.
Kerajaan
Islam di Maluku
·
Kesultanan
Ternate (1257 - ..... )
·
Kesultanan
Tidore (1110 - 1947?)
·
Kesultanan
Jailolo
·
Kesultanan
Bacan
·
Kerajaan
Loloda
·
Kerajaan
Tanah Hitu (1470-1682)
·
Kerajaan
Iha
·
Kerajaan
Honimoa/ Siri Sori
·
Kerajaan
Huamual
d.
Kerajaan
Islam di Sulawesi
·
Kesultanan
Gowa (awal abad ke-16 - 1667?)
·
Kesultanan
Buton (1332 - 1911)
·
Kesultanan
Bone (abad 17)
e.
Kerajaan
Islam di Kalimantan
·
Kesultanan
Pasir (1516)
·
Kesultanan
Banjar (1526-1905)
·
Kesultanan
Kotawaringin
·
Kerajaan
Pagatan (1750)
·
Kesultanan
Sambas (1671)
·
Kesultanan
Kutai Kartanegara ing Martadipura
·
Kesultanan
Berau (1400)
·
Kesultanan
Sambaliung (1810)
·
Kesultanan
Gunung Tabur (1820)
·
Kesultanan
Pontianak (1771)
·
Kerajaan
Tidung
·
Kesultanan
Bulungan
f.
Kerajaan
Islam di Papua
·
Kerajaan
Waigeo
·
Kerajaan
Misool/Lilinta (marga Dekamboe)
·
Kerajaan
Salawati (marga Arfan)
·
Kerajaan
Sailolof/Waigama (marga Tafalas)
·
Kerajaan
Fatagar (marga Uswanas)
·
Kerajaan
Rumbati (marga Bauw)
·
Kerajaan
Atiati (marga Kerewaindżai)
·
Kerajaan
Sekar (marga Rumgesan)
·
Kerajaan
Patipi
·
Kerajaan
Arguni
·
Kerajaan
Wertuar (marga Heremba)
·
Kerajaan
Kowiai/kerajaan Namatota
·
Kerajaan
Aiduma
·
Kerajaan
Kaimana
E.
Peninggalan Sejarahnya
Pada masa kerajaan Hindu-Budha di
Nusantara, banyak meninggalkan sumber sejarah, baik berupa bangunan kuno (seni bangun),
prasasti, hasil kesusastraan. Berikut beberapa peninggalan sejarah yang
bercorak Hindu- Budha.
a.
Seni
bangun, berupa candi, arca, Yupa, prasasti, makam,dll.
b.
Seni
rupa dan ukir atau pahat yang biasanya ada di candi-candi dalam bentuk relief.
c.
Seni
sastra dan aksara, berupa kitab-kitab seperti kitab Sutasoma, Baratayuda, dll.
Juga peninggalan berupa aksara atau huruf Pallawa dan sansekerta.
d.
Sistem
kemasyarakatan, berupa system kasta atau penggolongan masyarakat berdasar
derajatnya menjadi empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
e.
Filsafat
dan kepercayaan, masuknya agama hindu-budha menjadi sebab luruhnya kepercayaan
animism (pemujaan terhadap roh nenek moyang) di Indonesia.
f.
System
pemerintahan berupa munculnya kerajaan-kerajaan dengan pemimpin seorang raja
yang dinobatkan dengan upacara Abhiseka.
g.
Sistem
Kalender. Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat
dengan adanya : Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Dan Ditemukan
Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/
kalender saka
Adapun
peninggalan agama Islam yang ada di Indonesia yang juga masih dapat kita jumpai
hingga sekarang antara lain:
a.
Seni
bangunan, pahat dan ukir seperti masjid, makan, kraton dan kaligrafi
b.
Seni
sastra berupa hikayat, syair, babad dan suluk.
c.
Tradisi
dan upacara tradisional yang merupakan akulturasi budaya Islam dengan
Hindu/budha maupun kepercayaan lokan seperti acara sekaten, grebeg Maulid, dan
sebagainya.
Sumber Artikel :
Koq banyak banget
BalasHapusmakasih gan atas infonya..
BalasHapusDi ringkas jadi lebih baguss gann
BalasHapus